Selasa, 03 November 2015

Geologi Pulau Sumatera

Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU SUMATERA

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia

KELOMPOK II
Adriyanto Hanapi
Raman S. Nangili
La Ode Samuhan
Wahyu Wironoto Utomo
Diana Mohammad Akuba
Elismiyanti Pakaya
Pathiah Kasili
Julaiha Abdjul
Sri Milanda Badu

Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T

PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI 
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
 2015




A.    PETA GEOLOGI PULAU SUMATERA



Pada peta geologi regional Sumatra diatas menggambarkan jenis-jenis batuan berdasarkan umur batuan atau sejarah terbentuknya dalam skala waktu geologi. Pada peta tersebut terdapat batuan sedimen, batuan vulkanik, batuan metamorf, dan batuan intrusive atau batuan terobosan.
1.      Batuan sedimen
Batuan sedimen pada peta geologi Sumatera dikalsifikasikan berdasarkan umur dalam skala waktu geologi mulai dari  zaman : 
  a) Zaman Holocene ( 10 ribu tahun terakhir) – Pleistocene (11 ribu tahun yang lalu) untuk jenis batuan ini hampir mencangkup seluruh pulau Sumatera terutama bagian timur Sumatera yang ditunjukan dengan warna kuning.
Z             b) Zaman Pliocene ( 13 - 2 ma) – eocen ( 58 - 40 ma) setiap provinsi di sumatera dan pulau-pulau kecil dibagian barat sumatera terdapat jenis batuan ini yang ditunjukan dengan warna hijau tua.
                c) Zaman lower Cretaceous (145 - 466 ma) – upper Jurassic (199,6 ma) meliputi hanya sebagian kecil pulau sumatera yang ditunjukan dengan warna biru muda
                    d). Triassic yang  berkisar 250 – 200 juta tahun yang lalu, meliputi pulau pulau kecil dibagian timur Sumatera yang dijuluki pulau timah yang ditunjukan dengan warna silver.
1.      Batuan vulkanik
Berdasarkan skala waktu geologi Batuan vulkanik terbentuk di zaman :
a). Holocene ( 10 ribu tahun terakhir) – Zaman Pleistocene (11 ribu tahun yang lalu) hanya terdapat sebagian kecil pulau sumatera yang ditunjukan dengan warna orange
              b). pliocene ( 13 - 2 ma) – Eocen ( 58 - 40 ma) meliputi disepanjang bukit barisan pulau sumatera yang ditunjukan dengan warna pink.
2.      Batuan intrusive
Pada peta regional Sumatera batuan intrusive hanya sebagian kecil di pulau sumatera, tetapi menerobos hampir seluruh litologi yang ada pada pulau Sumatera baik itu batuan Sedimen maupun batuan vulkanik atau batuan gunung api. Batuan intrusive ini berumur dari zaman:
a).  Pliocene (13-2 ma) - Eocene (58-40 ma)    
b).   Late cretaceous (100,5 - 66 ma) 
c).  mid Jurassic (176 - 161 ma)
d).  late triassic (237 - 201 ma) - early Jurassic (199,6 - 175,6 ma) 
e).  Permian (280 - 320 ma),  
3.      Batuan metamorf
Untuk batuan metamorf dizona Sumatera bagian tengah terdapat satuan batuan skis dan gneiss. Satuan batuan ini lebih tua dibandingkan batuan intrusive. Jenis batuan ini hanya sebagian kecil yang ditunjukan dengan warna ungu.
Sumatera blok barat terdapat batuan sedimen yang berumur Permian awal yang meliputi daerah palepat, Silungkang, dan Mengkarang yang diunjukan dengan warna hijau tua. Dan batuan sedimen yang berumur permaian bawah – carboniferous awal yang meliputi Kluet dan Kuantam. Daerah Sumatera blok timur terdapat endapan alluvial yang berumur Permian awal – Devonian akhir , yang berdasarkan perkiraan atau interpertasi regional pulau Sumatera. Endapan alluvial tersebut terdapat pada daerah Bohorok dan Mentulu yang ditunjukan dengan warna coklat.
Untuk pulau timah berdasarkan peta tersebut diinterpretasikan batuanya berumur dari zaman Triassic – creataseous, yang meliputi daerah Bintan dan Tempilang atau kepulauan Bangka Belitung, lingga, dan Riu yang ditujukan dengan warna silver.

Referensi :
                Crow. M. J. dan Barber A. J. 2015. Simplified Geological ma Of Sumatra 
               <http://mem.lyellcollection.org> (diakses pada tanggal 22 September 2015)







 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar